Kemuliaan Sholat Tahajud

Rasulullah bersabda, "Barang siapa menjaga sholat tahajud dengan sungguh-sungguh, maka Allah memberinya sembilan kemuliaan, terdiri dari lima kemuliaan didunia dan empat di akhirat". Titik Kebangkitan Islam Kebangkitan Remaja ISLAM.

Jurusan FISIKA, Sejarah MIPA dan UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Ide untuk memiliki sebuah perguruan tinggi di Sumatera Selatan telah ada sejak awal tahun 1950-an, yang dicetuskan dalam suatu kesempatan resepsi perayaan hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1952. Diprakarsai oleh beberapa orang pemuka masyarakat, menjelma menjadi kesepakatan untuk membentuk "Panitia Fakultet Sumatera Selatan".

Transformator

Semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan manusia tergambar dari meningkanya penggunaan alat-alat modern atau elektronik. alat-alat modern atau elektronik ini seperti handphone, Air Conditioner(AC), televisi dan alat elektronika lainnya.

Minggu, 20 September 2015

Jin Bisa Melihat kita : bagaimana Pas kita Buka Aurat ?


Seperti yang kita tahu, jin bisa melihat kita sementara kita tidak bisa melihat jin. Nah ketika kita butuh untuk melepas pakaian, misal mandi atau buang air, berarti jin juga melihat aurat kita? Lalu apa mereka punya syahwat dengan kita? Wah.. bagaimana kalo jin laki-laki melihat daerah kewanitaan. Berarti bahaya dong kalo jin nakal… Mohon bantuannya tadz. Terimakasih…
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Benar bahwa jin bisa melihat kita sementara kita tidak bisa melihat jin. Allah tegaskan dalam al-Quran,
يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ …
“Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga; ia menanggalkan pakaiannya dari keduanya untuk memperlihatkan–kepada keduanya–‘auratnya. Sesungguhnya, iblis dan golongannya bisa melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (Qs. Al-A’raf:27)
Ayat ini berlaku umum. Artinya, jin bisa melihat kita dalam semua keadaan, baik ketika kita memakai pakaian atau melepas pakaian. Sehingga jika dibiarkan, jin bisa melihat aurat manusia ketika dirinya tidak mengenakan pakaian.

Solusi Agar Aurat Tidak Dilihat Jin

Bagian dari kasih sayang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya, beliau ajarkan kepada mereka berbagai macam sunah yang akan menyelamatkan mereka dari bahaya dunia dan akhirat. Tak terkecuali bahaya jin yang berada di sekitarnya.
Cara yang beliau ajarkan, agar aurat kita tidak dilihat jin adalah dengan membaca basmalah ketika membuka pakaian.
Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
سِتْرُ ما بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَبَيْنَ عَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ ، إِذَا خَلَعَ الرَّجُلُ ثَوْبَهُ أَنْ يَقُولَ : بِسْمِ
Tabir antara pandangan mata jin dengan aurat bani adam (manusia) adalah apabila seseorang melepas pakaiannya, dia membaca:bismillah. (HR. Ibnu Adi, at-Thabrani dalam Mu’jam al-Ausath – al-Mathalib al-Aliyah, al-Hafidz Ibnu Hajar, no. 37).
Demikian pula, ketika seseorang hendak masuk kamar mandi, dia dianjurkan untuk membaca basmalah, sebagai tabir auratnya dari pandangan jin. Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ: إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ الخَلَاءَ، أَنْ يَقُولَ: بِسْمِ اللَّهِ
Tabir antara pandangan mata jin dengan aurat bani adam (manusia) adalah apabila seseorang masuk kamar mandi, dia membaca:bismillah. (HR. Turmudzi 606, dan dishahihkan al-Albani).
Imam An-Nawawi mengatakan,
قال أصحابنا: ويستحبّ هذا الذكر سواء كان في البنيان أو في الصحراء ، قال أصحابنا رحمهم الله : يُستحبّ أن يقول أوّلاً: ” بسم الله ” ثم يقول: ” اللَّهُمَّ إني أعُوذُ بِكَ من الخُبْثِ والخَبائِثِ
Para ulama madzhab kami – syafiiyah – mengatakan, ‘Dianjurkan membaca basamalah ini, baik ketika buang air di dalam bangunan atau di luar rumah.’ Mereka juga menjelaskan, dianjurkan untuk membaca: ’Bismillah’ terlebih dahulu, kemudian membaca:
اللَّهُمَّ إني أعُوذُ بِكَ من الخُبْثِ والخَبائِثِ
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan dan segala sebab keburukan. (al-Adzkar, hlm. 26).
Allahu a’lam
Sumber : KonsultasiSyariah.com

Nasihat agar Tidur Tidak Diganggu | Ditindih


Assalamualaikum.
saya mau tanya. Setiap kali saya mau tidur saya selalu diganggu sama setan, padahal saya belum tidur. Saya juga sadar kegiatan-kegiatan orang-orang yang ada di sekitar saya, tapi saya tidak bisa minta tolong. Saya juga susuh bergerak. Badan saya terasa dipegang sama setan, semakin lama semakin kuat, padahal saya sudah baca bermacam-macam doa.
Dengan susah payah saya baru bisa lepas dari pegangan tersebut dan akhirnya dengan nafas “ngos-ngosan” baru saya lepas. Jadi kalau mau tidur saya takut.
Apa yang harus sya baca supaya setan itu tidak mengganggu saya?
Kenapa saya bisa diganggu dan siapa itu sebenarnya?
Oh ya Ustadz, ini sudah saya alami sejak saya 9 tahun. Sekarang umur saya sudah 30 tahun. Terima kasih banyak.
Wasalam
Dari: Rinatu
Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Sebelumnya kita perlu memahami bahwa semua kondisi tidak nyaman, tidak enak yang dialami setiap muslim, sejatinya bisa menjadi sumber pahala baginya. Dengan syarat, dia berusaha untuk bersabar dan mengharap pahala dari Allah dengan musibah itu. Termasuk ketika Anda tidak nyaman pada saat istirahat, baik karena gangguan makhluk halus maupun makhluk ‘kasar’. Jadikan pengalaman pahit Anda dalam hidup ini sebagai sumber pahala. hadirkan perasaan mengharap pahala dari Allah Ta’ala.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Tidak ada satu musibah yang menimpa setiap muslim, baik rasa capek, sakit, bingung, sedih, ganggung orang lain, resah yang mendalam, sampai duri yang menancap di badannya, kecuali Allah jadikan hal itu sebagai sebab pengampunan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari 5641).
Terkait aktivitas tidur, sekuat apapun manusia, dia menjadi sangat lemah ketika tidur. Orang yang tidur lelap, bisa menjadi sasaran bagi makhluk jahat di sekitarnya. Jika dia bisa merasa aman dari gangguan manusia, tidak ada jaminan aman dari gangguan makhluk yang tidak nampak. Itulah jin yang jahat. Jika mereka tidak mengganggu Anda di alam nyata, bisa jadi mereka akan mengganggu Anda di alam mimpi.
Itulah kesempatan terbesar bagi setan untuk bertindak nakal, mengganggu manusia.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرؤيا ثلاث حديث النفس وتخويف الشيطان وبشرى من الله
Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika gangguan dari luar, Anda bisa meminta bantuan orang lain untuk mengusirnya. Tapi ini tidak berlaku ketika dalam mimpi. Anda tidak mungkin memanggil teman, suami, atau istri Anda untuk mengusir setan yang mengganggu Anda dalam dunia mimpi.
Karena itulah, orang yang tidur tanpa berdzikir terlebih dahulu, akan menjadi penyesalan baginya.
Dalam al-Adzkar, an-Nawawi membuat judul bab:
“Bab Makruh Tidur tanpa Berdzikir kepada Allah (sebelum tidur)” (al-Adzkar, Hal. 95). Selanjutnya, an-Nawawi menyebutkan hadis berikut:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ اضْطَجَعَ مَضْجَعاً لا يَذْكُرُ اللَّهَ تَعالى فِيهِ كانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللَّهِ تَعالى تِرَةٌ
Siapa yang tidur, sementara tidak berdzikir ketika hendak tidur, akan menjadi penyesalan baginya di hadapan Allah.” (HR. Abu Daud 4856 dan dishahihkan al-Albani).

Malaikat dan Setan Menghadiri Seseorang yang Hendak tidur

Dalam hadist yang berasal dari Jabir bin Abdullah, dinyatakan:
إذا أوى الرجل إلى فراشه أتاه ملك وشيطان فيقول الملك اختم بخير ويقول الشيطان اختم بشر فان ذكر الله ثم نام باتت الملائكة تكلؤه
“Apabila manusia berbaring di pembaringannya (akan tidur), malaikat dan setan segera menghampirinya. Malaikat membisikkan, “Akhiri (malam-mu) dengan kebaikan”, sedangkan setan membisikan, “Akhiri (malam-mu) dengan keburukan”. Apabila dia berdzikir menyebut nama Allah kemudian tidur, maka malaikat melindungi dia di malam itu.” (HR. Ibnu Hibban 5533, Hakim dalam al-Mustadrak 1969 dan beliau shahihkan, kemudian disepakati oleh Adz-Dzahabi).
Di saat Anda tidur, Anda sangat butuh pertolongan dan pengamanan dari Allah. Untuk mendapatkan jaminan keamanan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita berbagai doa dan dzikir sebelum tidur. Anda bisa rutinkan doa ini, setiap kali Anda hendak tidur:

Pertama, Ruqyah badan sebelum tidur

Bacaan ini telah disebutkan di pembahasan doa yang dibaca orang sakit. Namun, mengingat bacaan ini erat kaitannya dengan kegiatan tidur, maka di kesempatan ini perlu kita sebutkan ulang.
Yang dimaksud ruqyah itu adalah membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, kemudian ditiupkan ke dua tangan, lalu diusapkan ke seluruh tubuh yang bisa dijangkau, sambil berbaring.
Hadis selengkapnya:
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَنْفُثُ عَلَى نَفْسِهِ فِي المَرَضِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ، فَلَمَّا ثَقُلَ كُنْتُ أَنْفِثُ عَلَيْهِ بِهِنَّ، وَأَمْسَحُ بِيَدِ نَفْسِهِ لِبَرَكَتِهَا
Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca Al-Mu’awidzat, lalu meniupkan tangan untuk diusap ke badannya ketika beliau sakit yang mengantarkan kematian. Ketik Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah sangat parah, aku (Aisyah) yang  meniupkan ke tangan dengan bacaan surat tersebut, dan aku gunakan tangan beliau untuk mengusap badan beliau, karena tangan beliau berkah. (HR. Bukhari no. 5735)
Kedua, Tidur dengan Nama Allah
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا
BISMIKA ALLAHUMMA AMUUTU WA AHYAA
“Dengan Nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup.”
Keterangan:
Orang yang sedang tidur, sejatinya sedang Allah wafatkan. Allah berfirman:
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
Allah mewafatkan jiwa (orang) ketika matinya dan (mewafatkan) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya (sehingga tidak bangun dari tidurnya) dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.” (QS. Az-Zumar: 42)
Karena itulah, ketika hendak tidur, kita membaca : Dengan Nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup. Maknanya, aku mati ketika tidur dan aku hidup ketika bangun.
Allahu a’lam.
Hadis Selengkapnya:
Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ: «بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا»
“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur, beliau membaca: Bismika Allahumma amuutu wa ahyaa.. (HR. Bukhari 6324)
Ketiga, Ayat Kursi
Baca ayat kursi sebelum tidur. Jika Anda belum hafal, bisa buka surat Al-Baqarah ayat: 255. Bacaan ini sebelum tidur memiliki keutamaan yang besar.
Hadis selengkapnya:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau pernah ditugasi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamuntuk menjaga zakat Ramadhan. Malam harinya datang seorang pencuri dan mengambil makanan. Dia langsung ditangkap oleh Abu Hurairah. “Akan aku laporkan kamu ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Orang inipun memelas. Minta dilepaskan karena dia sangat membutuhkan dan punya tanggungan keluarga. Dilepaslah pencuri ini. Siang harinya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada Abu Hurairah tentang kejadian semalam. Setelah diberi laporan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dia dusta, dia akan kembali lagi.” Benar, di malam kedua dia datang lagi. Ditangkap Abu Hurairah, dan memelas, kemudian beliau lepas. Malam ketiga dia datang lagi. Kali ini tidak ada ampun. Orang inipun minta dilepaskan. “Lepaskan aku, nanti aku ajari bacaan yang bermanfaat untukmu.” Dia mengatakan:
إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ، فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ: {اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ}، حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ
Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat kursi sampai selesai satu ayat. Maka akan ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.” (HR. Bukhari 2311)
Keempat, Dua Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah, Sudah Mencukupi
Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, mulai: [آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ] sampai selesai. Tepatnya surat Al-Baqarah ayat 285 dan 286. Dua ayat ini cukup bagi Anda dari segala sesuatu.
Keterangan:
1. Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, sarat dengan kandungan makna iman, islam, bergantung kepada Allah, memohon pertolongan-Nya, tawakkal kepada-Nya, diakhiri dengan permohonan ampunan dan rahmat.
2. Makna “dua ayat ini cukup bagi pembacanya” : dua ayat ini akan menjaganya dari segala keburukan, dan melindunginya dari segala yang dibenci. Ada sebagian ulama yang mengatakan; dua ayat ini menjadi sebab baginya untuk bangun malam. Sehingga dia bisa mudah melakukan tahajud.
[keterangan Dr. Dib Bagha dalam Ta’liq Shahih Bukhari, 5/84]
Hadis Selengkapnya:
Dari Abu Mas’ud Al-badri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الآيَتَانِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ البَقَرَةِ، مَنْ قَرَأَهُمَا فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
Dua ayat di akhir surat Al-Baqarah, siapa yang membacanya di suatu malam, itu sudah cukup baginya.” (HR. Bukhari 4008 & Muslim 807)
Kelima, Dzikir Pelepas Lelah
Anda yang sedang menahan rasa sakit, terkadang membuat Anda sangat lelah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan dzikir yang bisa menambah kekuatan bagi Anda, sehingga mengurangi kelelahan Anda karena sakit atau karena aktivitas lainnya.
Dzikir itu adalah membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali, sehingga genap 100.
Tasbih :  سُبْحَانَ اللهِ  [SUBHAANALLAH]
Tahmid : الْحَمْدُ للهِ  [ALHAMDULILLAH]
Takbir : اللهُ أَكْبَرُ [ALLAHU AKBAR]
Hadis Selengkapnya:
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa Fatimah pernah mengadukan tangannya yang lecet karena sering memutar gilingan. Ketika itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam baru memililki seorang budak. Fatimahpun datang ke rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (berharap diberi budak sebagai pembantu), namun beliau tidak ada dan hanya menemui Aisyah. Fatimah menyampaikan keluhannya kepada Aisyah. Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, Aisyah memberitahu tentang kedatangan Fatimah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Malam harinya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kami (Ali dan Fatimah). Sementara kami sudah di tempat tidur. Kamipun beranjak berdiri, namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyelahi: “Tetap di tempat.” Beliaupun duduk diantara kami, sampai aku bisa merasakan dinginnya kaki beliau sampai ke dadaku. Beliau bersabda:
ألا أعلمكما خيرا مما سألتما، إذا أخذتما مضاجعكما، أن تكبرا الله أربعا وثلاثين، وتسبحاه ثلاثا وثلاثين، وتحمداه ثلاثا وثلاثين، فهو خير لكما من خادم
Akan aku ajari kalian, sesuatu yang lebih baik dari pada yang kalian minta. Jika kalian hendak tidur, bacalah takbir [ALLAHU AKBAR] 34 kali, tasbih [SUBHANALLAH] 33 kali, dan tahmid [ALHAMDULILLAH] 33 kali. itu lebih baik bagi kalian dari pada seorang pembantu.” (HR. Bukhari 3113 dan Muslim 2727)
Semenjak mendengar petuah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tadi, Ali tak pernah lalai meninggalkan wirid tadi. Ia selalu membacanya, bahkan di malam perang Shiffin (HR. Bukhari keterangan hadis no. 5362)
Makna dzikir sebelum tidur lebih baik dari pada pembantu:
1. Al-Hafizh Badruddien al-‘Aini  menjelaskan beberapa kemungkinan makna mengapa wirid di atas lebih baik dari pada pembantu (Umdatul Qori, 22:288):
a. Wirid itu lebih baik dari pada pembantu karena wirid berkaitan dengan akhirat, sedangkan pembantu berkaitan dengan dunia. Dan akhirat lebih kekal dan lebih afdhal dari dunia.
b. Dzikir ini bisa menjadi sebab orang mendapatkan kekuatan, sehingga bisa mampu melakukan banyak pekerjaan, melebihi kekuatan seorang pembantu.
2.  Al Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan, hadits ini tidak berarti bahwa rasa lelah pasti hilang bila seseorang rutin membacanya. (Fathul Bari, 11:125)
3. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah juga berpendapat senada. Menurut beliau, siapa yang rajin membaca wirid tadi di waktu malam, niscaya tidak akan kelelahan.
Keterangan:
Urutan dzikir ini bebas, boleh tasbih dulu kemudian tahmid, lalu takbir. Bisa juga takbir dulu, kemudian tasbih, lalu tahmid. Karena ada beberapa macam riwayat yang berbada mengenai hal ini. (Fathul Bari, 11:122)
Keenam, Agar Diwafatkan di Atas Fitrah
Sebelum tidur Anda berwudhu, ketika sudah berbaring, baca:
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSII ILAIKA, WA WAJJAHTU WAJHII ILAIKA, WA FAWWAD-TU AMRII ILAIKA, WA ALJA’-TU DZAHRII ILAIKA, RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA. LA MALJA-A WA LAA MANJAA MINKA ILLAA ILAIKA. AAMAN-TU BI KITAABIKAL-LA-DZII ANZALTA WA BI NABIYYIKAL-LA-DZII ARSALTA
Ya Allah, aku pasrahkan jiwaku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, akku sAndarkan diriku kepada-Mu, karena mengahrapkan pahala-Mu dan takut adzab-Mu, tiada tempat bersAndar dan menyelamatkan diri dari hukuman-Mu kecuali berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan kepada nabi-Mu yang telah Engkau utus.
Keutamaan:
Siapa yang membaca doa ini sebelum tidur, kemudian malam harinya dia meninggal, maka dia mati di atas fitrah (islam). Dan jika bangun di pagi hari, maka dia mendapat pahala.
Hadis Selengkapnya:
Dari al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada beliau:
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ، فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ، وَقُلْ: اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، ….، فَإِنْ مُتَّ مُتَّ عَلَى الفِطْرَةِ وَإِنْ أَصْبَحْتَ أَصَبْتَ أَجْرًا فَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَقُولُ “
Jika kamu hendak tidur, berwudhulah seperti wudhu ketika shalat. Kemudian berbaringlah miring ke kanan dan ucapkan: Allahumma aslamtu nafsii ilaika…dst. Jika kamu meninggal maka kamu mati dia atas fitrah, dan jika bangun pagi maka kamu mendapatkan pahala. Jadikanlah bacaan ini yang terakhir kamu ucapkan.” (HR. Bukhari 6311 dan Muslim 2710)
Keterangan:
– Yang dimaksud : Mati di atas fitrah adalah mati di atas islam
– Dianjurkan untuk berwudhu sebelum tidur, jika tidak memberatkan.
– Dianjurkan tidur miring ke kanan, jika bisa melakukannya.

Setan memperkosa kita saat Tidur ?


Sekilas baca artikel tentang wanita saat tidur ditindih setan? Benarkah seperti itu? Apalagi disitu tertulis bahwa bisa saja setan memperkosa kaum wanita. Dan tertulis juga bahwa tindihan itu bisa juga karena dicabuli oleh setan. Mohon bimbingannya.
Jawab: 
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Salah satu diantara kasih sayang Allah kepada umat manusia, Allah berikan penjagaan kepada mereka selama di dunia. Dengan mengutus malaikat, yang menjaga dari arah depan dan belakang, dari setiap kejahatan yang belum saatnya ditaqdirkan oleh Allah. Termasuk kejahatan jin di sekitar manusia, yang tidak terlihat mereka.
Allah berfirman,
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di depan dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (QS. ar-Ra’du: 11).
Ketika membahas ayat di atas, al-Hafidz Ibu Katsir menyebutkan hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِى صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِى فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّون
“Para Malaikat dimalam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat shalat Subuh dan shalat Ashar, kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (ke langit). Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, “Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat”(HR. Ahmad 8341, Bukkhari 555, Muslim 1464 dan yang lainnya).
Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,
للعبد ملائكة يتعاقبون عليه، حَرَس بالليل وحَرَس بالنهار، يحفظونه من الأسواء والحادثات، كما يتعاقب ملائكة آخرون لحفظ الأعمال من خير أو شر، ملائكة بالليل وملائكة بالنهار
Bagi setiap hamba ada malaikat yang silih berganti menjaga di waktu malam dan di waktu siang. Mereka menjaga manusia dari setiap kejahatan dan kecelakaan. Sebagaimana ada malaikat lain yang menjaga amal manusia, yang baik maupun yang buruk, ada yang menjaga siang dan malam.
Kemudian Ibnu Katsir melanjutkan keterangannya tentang malaikat siang dan malam,
فاثنان عن اليمين و[عن] الشمال يكتبان الأعمال، صاحب اليمين يكتب الحسنات، وصاحب الشمال يكتب السيئات، وملكان آخران يحفظانه ويحرسانه، واحدا من ورائه وآخر من قدامه، فهو بين أربعة أملاك بالنهار، وأربعة آخرين بالليل
Dua di kanan dan di kiri, mereka mencatat setiap amal. Yang di kanan mencatat amal baik dan di kiri mencatat amal buruk. Sementara dua malaikat lainnya menjaga. Satu di depan dan satu di belakang. Sehingga jumlahnya ada 4 malaikat siang dan 4 malaikat lainnya di malam hari. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/437).
Selanjutnya Ibnu Katsir membawakan riwayat tafsir dari tabiin,
وقال مجاهد: ما من عبد إلا له مَلَك موكل، يحفظه في نومه ويقظته من الجن والإنس والهوام، فما منها شيء يأتيه يريده إلا قال الملك: وراءك إلا شيء يأذن الله فيه فيصيبه
Mujahid mengatakan, setiap hamba disertai malaikat yang diutus. Dia menjaga hamba ini ketika tidur dan ketika sadar. Dari setiap gangguan jin dan binatang berbahaya. Setiap kali ada gangguan yang datang keadanya, maka malaikat ini mengingatkan, “Awas, hati-hati.” Kecuali musibah yang telah Allah takdirkan, dan pasti mengenainya. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/438).
Karena itu anggapan bahwa setan akan menggauli wanita pada saat mereka tidur, ini tidak benar. Meskipun setan bisa mempengaruhi mimpi manusia dengan menghadirkan suasana syahwat, hingga dia mimpi basah.
Setan Bergabung dengan Manusia dalam Harta dan Anak
Cita-cita terbesar Iblis ketika dia diusir dari surga, hendak menyesat semua manusia agar bisa terjerumus ke dalam kesengsaraan abadi. Karena itulah, dia ingin apa yang dimiliki manusia menjadi sumber kebinasaan baginya di akhirat. Allah ceritakan,
قَالَ أَرَأَيْتَكَ هَذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَيَّ لَئِنْ أَخَّرْتَنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَأَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُ إِلَّا قَلِيلًا
Iblis berkata: “Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil.” (QS. al-Isra: 62).
Kesempatan itu diberikan kepada Iblis. Allah izinkan dia untuk menyesatkan manusia semampunya.
قَالَ اذْهَبْ فَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَاؤُكُمْ جَزَاءً مَوْفُورًا
Allah berfirman: “Pergilah, siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasan kalian, sebagai suatu pembalasan yang setimpal. (QS. al-Isra: 63).
Bahkan Iblis mendapatkan kesempatan untuk turut gabung menikmati harta dan anak manusia. Di lanjutan ayat, Allah berfirman,
وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ
hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan bergabunglah dengan mereka pada harta dan anak-anak.(QS. al-Isra: 64).
Yang penting untuk kita perhatikan di sini adalah kalimat, “bergabunglah dengan mereka pada harta dan anak-anak.” Apakah berarti setan turut membuat anak manusia?
Al-Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan dua keterangan ahli tafsir,
Pertama, jadikanlah anak manusia dan hartanya sebagai sebab mereka melakukan maksiat. Buat anak mereka tidak terdidik dengan baik, buat mereka hanya sibuk cari dunia, sehingga hakekatnya mereka di bawah kekuasaan kalian.
Kedua, setan bergabung dengan harta dan anak manusia yang ketika mendapatkannya tidak membaca basmalah. Ketika manusia tidak menyebut nama Allah pada saat makan, minum dan hubungan badan, setan turut bergabung menikmatinya.  (Tafsir Ibn Katsir, 1/461).
Salah satu contohnya, anda bisa perhatikan di: Agar Aurat Tidak Dilihat Jin
Bangun Tawakkal dan Bersandar Kepada Allah
Bagian inilah usaha paling penting bagi manusia, agar mereka tidak menjadi budak bagi iblis dan setan. Perbanyak mendekatkan diri kepada-Nya.
Karena itu, di lanjutan ayat, Allah mengingatkan,
إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ وَكَفَى بِرَبِّكَ وَكِيلا
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga. (QS. al-Isra: 65).
Allah berikan jaminan untuk orang selalu dekat dengan-Nya, beribadah kepada-Nya, mereka dijaga dari godaan setan. Al-Hafidz menjelaskan ayat ini,
أي: تسلط وإغواء بل الله يدفع عنهم -بقيامهم بعبوديته- كل شر ويحفظهم من الشيطان الرجيم ويقوم بكفايتهم
Artinya, kau Iblis tidak kuasa untuk mengusai atau menyesatkan mereka, karena Allah melindungi mereka – dengan ibadah yang mereka kerjakan – dari setiap kejahatan. Allah jaga mereka dari setan yang terkutuk, dan mencukupi kebutuhan mereka. (Tafsir Ibnu Katsir, 1/461).
Bagaimana cara untuk menghindari gangguan setan saat tidur, anda bisa pelajari: Nasehat Agar Tidur tidak Diganggu Setan
Allahu a’lam.

Minggu, 13 September 2015

Cara Khilafah Mengatasi Kekeringan

kekeringan
Kekeringan yang melanda sebuah wilayah bisa terjadi karena beberapa faktor yang berbeda, antara satu wilayah dengan wilayah lain. Indonesia, misalnya, dengan letak geografis di antara dua benua, dan dua samudera, serta terletak di sekitar garis khatulistiwa merupakan faktor klimatologis penyebab banjir dan kekeringan di Indonesia.

Posisi geografis ini menyebabkan Indonesia berada pada belahan bumi dengan iklim monsoon tropisyang sangat sensitif terhadap anomali iklim El-Nino Southern Oscillation (ENSO). ENSO menyebabkan terjadinya kekeringan, jika kondisi suhu permukaan laut di Pasifik Equator bagian tengah hingga timur menghangat (El-Nino).
Berdasarkan analisis iklim 30 tahun terakhir menunjukkan bahwa, ada kecenderungan terbentuknya pola iklim baru yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Dampak terjadinya perubahan iklim terhadap sektor pertanian adalah bergesernya awal musim kemarau yang menyebabkan berubahnya pola tanam karena adanya kekeringan.
Bagaimana Khilafah Mengatasi?
 Masalah kekeringan ini selain merupakan masalah teknis akademis dan keahlian, juga ada masalah non-teknis. Mengapa perlu dibedakan, karena solusi yang diambil oleh Khalifah tentu berbeda.
Dalam konteks yang pertama, teknis akademis dan keahlian, secara serius khilafah melalui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika [BMKG], dengan tim terbaik yang dikumpulkan dari seluruh dunia bisa melakukan kajian secara menyeluruh, cermat dan akurat untuk melakukan pemetaan iklim, kondisi cuaca, potensi panas, hujan, termasuk dampak dan pemanfaatan keduanya untuk tanaman. Berikut rekayasa dan solusi yang dibutuhkan, jika menghadapi kondisi ekstrim, baik yang bersifat jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Hasil kajian, riset dan rekomendasi tim inilah yang akan ditindaklanjuti oleh khalifah atau badan terkait. Dari hasil kajian ini, khusus kasus kekeringan, misalnya ditemukan, bahwa faktor penyebab kekeringan itu, adalah: (1) adanya penyimpangan iklim; (2) adanya gangguan keseimbangan hidrologis; dan (3) kekeringan agronomis.
Penyimpangan iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah uap air dan awan yang rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan, apabila curah hujan dan intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan.
Gangguan keseimbangan hidrologis, kekeringan juga dipengaruhi oleh adanya gangguan hidrologis seperti: (1) terjadinya degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama bagian hulu, yang mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non-vegetasi, yang menyebabkan terganggunya sistem peresapan air tanah; (2) kerusakan hidrologis daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan waduk dan saluran irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tampung air menurun tajam; (3) rendahnya cadangan air waduk yang disimpan pada musim penghujan akibat pendangkalan menyebabkan cadangan air musim kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan.
Kekeringan agronomis, terjadi sebagai akibat kebiasaan petani memaksakan menanam padi pada musim kemarau dengan ketersediaan air yang tidak mencukupi. Kekeringan ini umumnya terjadi di wilayah-wilayah: (1) areal pertanian tadah hujan; (2) Daerah irigasi golongan 3; (3) Daerah gadu liar; dan (4) Daerah endemik kekeringan.
Pemetaan Wilayah Kekeringan
Setelah dilakukan pemetaan secara umum di seluruh dunia, yang meliputi pemetaan iklim, kondisi cuaca, potensi panas, hujan, termasuk dampak dan pemanfaatan keduanya untuk tanaman, berikut rekayasa dan solusi yang dibutuhkan, jika menghadapi kondisi ekstrim, baik yang bersifat jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, maka khusus wilayah kekeringan secara umum bisa dipetakan menjadi tiga kategori.
Pertama, wilayah yang sawahnya mengalami kekeringan pada lokasi yang sama. Daerah tersebut umumnya terjadi di bagian hilir daerah irigasi, daerah yang sumber irigasinya hanya mengandalkan debit sungai (tidak terdapat waduk) dan daerah sawah tadah hujan yang terdapat sumber air alternatif (air buangan, air tanah dangkal).
Kedua, wilayah yang areal sawahnya mengalami kekeringan lebih besar atau sama dengan areal yang aman kekeringan. Daerah tersebut bisa terjadi di bagian tengah/hilir daerah irigasi dan daerah yang sumber irigasinya hanya mengandalkan debit sungai (tidak terdapat waduk) serta tidak kesulitan mendapatkan sumber air alternatif untuk irigasi.
Ketiga, wilayah dimana areal sawahnya mengalami rawan kekeringan lebih kecil dari areal yang aman, daerah tersebut umumnya masih terdapat sumber air alternatif untuk irigasi walaupun jumlahnya masih kurang.
 Mengenai pengelolaan dan rekayasa wilayah kekeringan, perlu memperhatikan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
  • Terus meningkatnya luas sawah yang terkena kekeringan, sehingga berdampak pada penurunan produksi sampai gagal panen.
  • Terjadinya kekeringan pada tahun yang sama saat terjadi anomali iklim maupun kondisi iklim normal.
  • Periode ulang anomali iklim cenderung acak sehingga sulit untuk dilakukan adaptasi.
  • Kekeringan berulang pada tahun yang sama di lokasi yang sama.
  • Dampak anomali iklim bervariasi antara wilayah.
  • Kekeringan hanya dapat diturunkan besarannya dan tidak dapat dihilangkan.
Selain itu, juga harus memperhatikan berbagai dampak kekeringan yang dialami oleh masyarakat, khususnya bagi petani, sebagai berikut:
  • Produksi tanaman turun/rendah/puso bahkan menyebabkan tanaman mati sehingga merugikan petani.
  • Karena produksi rendah secara riil mengalami kerugian material maupun finansial yang besar dan bila terjadi secara luas, akan mengancam ketahanan pangan.
  • Menyebabkan terganggunya hidrologis lingkungan yang berakibat terjadinya kekurangan air pada musim kemarau.
Dengan beberapa pertimbangan di atas, maka harus dibuat manajemen pengelolaan secara sistematis dan terencana dengan para pihak yang terkait.
 Rekayasa dan Solusi
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, rekayasa dan solusi untuk mengatasi kekeringan ini juga bisa dibedakan menjadi dua. Ada yang terkait dengan teknis akademis dan keahlian, dan non-teknis. Untuk kategori yang pertama, kekeringan bisa diatasi, antara lain dengan cara:
  • Gerakan masyarakat melalui edukasi dan penyuluhan, baik langsung maupun tidak langsung. Bisa melalui berbagai media, cetak, elektronik, online, visual, audio visual dan sebagainya. Tujuannya untuk membangun kesadaran masyarakat, dan melibatkan seluruh masyarakat dalam upaya secara sistematis dan terencana.
  • Negara bersama-sama masyarakat membangun, merehabilitasi dan memelihara jaringan irigasi. Termasuk waduk-waduk, dengan kincir air dan mesin penggerak air di sejumlah titik yang dibutuhkan untuk masing-masing wilayah di seluruh dunia.
  • Negara bersama-sama masyarakat membangun, merehabilitasi, dan memelihara konservasi lahan dan air. Termasuk melindungi hutan lindung, daetah resapan air, dan sebagainya agar tetap pada fungsinya. Sekaligus menindak penyalahgunaannya, dan mengembalikannya kepada fungsi asalnya.
  • Negara memberikan bantuan sarana produksi (benih dan pupuk, pompa spesifik lokasi) kepada masyarakat.
  • Negara bersama-sama masyarakat mengembangkan budidaya hemat air dan input.
Adapun untuk mengatasi kekeringan, karena faktor klimatologis Negara Khilafah akan melakukan:
  • Penyebaran informasi prakiraan iklim lebih akurat, sesuai dengan wilayah masing-masing, yang dihasilkan oleh BMKG dengan tim terbaiknya dari seluruh dunia.
  • Membuat kalender tanam.
  • Menerapkan dan memperhatikan peta rawan kekeringan yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian melalui data interpretasi, yang disebarluaskan dan disosialisasikan melalui jaringan online dan cetak di seluruh dunia. Peta tersebut tersedia untuk seluruh wilayah, yang bisa diunduh di website, misalnya. Selain sumber di atas data dapat juga diperoleh melalui BMKG.
Secara non-teknis, khalifah juga akan memimpin umat Islam untuk memohon kepada Allah SWT, dengan mendekatkan diri kepada Allah, meninggalkan maksiat, baik melalui shalat istisqa’, anjuran berdoa, mendoakan dan minta didoakan di hari, waktu dan tempat mustajab agar Allah menurunkan hujan untuk kemaslahatan umat.
Ini pernah terjadi di masa Nabi SAW ketika Madinah mengalami kekeringan, masyarakat datang menghadap Nabi sebagai kepala negara untuk berdoa, agar Allah menurunkan hujan. Nabi SAW pun mengajak penduduk Madinah untuk melakukan shalat istisqa’ di lapangan, yang kini dibangun Masjid Ghamamah. Setelah itu, hujan pun turun tak henti-henti sepanjang hari, sampai mereka pun datang kembali kepada Nabi SAW untuk berdoa, agar hujan berhenti. Nabi SAW pun berdoa, “Allahumma hawalaina wa la ‘alaina.” Hujan pun berhenti.
Ketika ‘Umar bin Khatthab menjadi khalifah, sungai Nil meluap hingga menyebabkan terjadinya banjir di daerah sekitarnya. ‘Umar pun menulis surat kepada sungai Nil, agar berhenti meluap. Sungai itu pun berhenti. Sa’ad bin Abi Waqqash, panglima Perang Qadisiyah, ketika hendak menaklukkan Persia, harus menaklukkan sungai Dajlah. Sa’ad yang doanya memang mustajab itu memimpin doa, dan bersama pasukannya beliau berhasil melintasi sungai yang ganas itu bersama pasukan berkuda. Dalam riwayat lain, mereka bisa berjalan di atas air, melintasi sungai Dajlah.
Rekayasa dan solusi non-teknis ini tak kalah pentingnya. Semuanya pun menjadi mudah, ketika rakyat dan negaranya menerapkan syariah-Nya. Karena dengannya, keberkahan dari langit dan bumi akan dicurahkan Allah kepada mereka, “La fatahna ‘alaihim barakatin min as-sama’i wa al-ardh.” [QS al-A’raf: 96].

Rabu, 09 September 2015

Psikologi Kesehatan Mental: Awas Kesurupan!




     Kesurupan sering dimaknai hanya sebagai kemasukan roh halus oleh masyarakat. Buku ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam, melalui penelitian terhadap subjek-subjek yang mengalami kesurupan, mengenai dimensi psikologis kesurupan itu sendiri. Ternyata dimensi psikologis individu merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan, yang nantinya akan mengarah apakah individu beresiko mengalami kesurupan ataukah tidak.

     Buku ini menjelaskan situasi/penyebab terjadinya kesurupan, sampai pada kepribadian dan keyakinan yang dimiliki oleh individu yang mengalami kesurupan. Juga dibahas bagaimana umumnya perilaku selama kesurupan serta apa yang terjadi setelah/paska individu mengalami kesurupan. Diuraikan juga mengenai penanganan yang biasa dilakukan di masyarakat dalam menangani kesurupan.

     Selain itu buku ini membahas teori-teori psikologi untuk menjelaskan terjadinya kesurupan dan bagaimana dinamikanya. Pada bab terakhir diuraikan mengenai bagaimana mestinya menangani kesurupan berdasarkan teknik yang lebih sistematis dan teruji. Juga bagaimana mestinya membuat program-program pencegahan/preventif sehingga gangguan kesurupan bisa diminimalkan terutama pada institusi seperti sekolah.

     Pembaca diharapkan lebih bisa memahami dimensi manusiawi/psikologis dari kesurupan setelah membaca buku ini dan akhirnya lebih mampu mengatasi kejadian kesurupan bila terjadi di sekitarnya. Oleh karena itu buku ini layak dibaca oleh mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan, konselor, rohaniwan maupun pemerhati kesehatan mental pada umumnya. Harapan utama dari buku ini adalah tercapainya derajad kesehatan mental yang lebih baik di masyarakat kita, Indonesia yang kita cintai.

Berikut Keterangan Buku Psikologi Kesehatan Mental: Awas Kesurupan! :


                                   Kategori(Sub)       : Teks Non Ekonomi (Psikologi)
                                ISBN                      : 978-979-29-5265-0
                                Penulis                   : Siswanto, S.Psi.,M.Si.
                                Ukuran⁄Halaman   : 13x19 cm² ⁄ xviii+174 halaman
                                Edisi⁄Cetakan         : I, 1st Published
                                Tahun Terbit          : 2015
                                Berat                      : 173 gram
                                Harga                     : Rp 49.000,-   Diskon 20%
                                Harga Diskon         : Rp 39.200,-


                                          Lanjutkan Pembelian =>

                                                    atau

                                          Lihat Buku Lainnya =>