Senin, 29 Juni 2015

Obat Semua Penyakit

       Semua orang tidak ada yang suka dengan penyakit, tetapi dalam proses hidup ini tidak ada manusia yang sehat selamanya, manusia mulia seperti Rasulullah pun pernah sakit. Sampai saat ini sudah ditemukan berbagai macam obat kimia dan obat herbal, tetapi tidak untuk semua penyakit. Obat ini untuk sakit ini dan obat itu khusus untuk penyakit itu dan seterusnya. Tapi tahukah anda ada suatu zat/obat untuk semua jenis penyakit dan ternyata 100% tanpa efek samping pada pemakaian normal.

      Plasebo (dari bahasa Latin yang artinya “saya harus nyaman” atau “saya akan senang”) makna ini mengacu pada suatu fakta bahwa suatu keyakinan atas efektivitas dari suatu penanganan/pengobatan akan dapat membangkitkan harapan yang membantu mereka/pasien untuk menggerakkan diri sendiri agar menyelesaikan suatu masalah/penyakit yang dialami  tanpa melihat apakah substansi yang mereka terima adalah aktif secara kimiawi atau tidak. Pada dasarnya placebo merupakan proses pengobatan dengan sugesti tapi efek menyembuhkannya bisa lebih dahsyat dari obat sebenarnya.Apakah placebo itu yang disebut sebagai obat semua jenis penyakit ? ternyata bukan, lalu apa ?
       Dalam pengertian farmasi, Plasebo adalah sediaan obat tanpa efek farmakologi berbentuk (tablet, kapsul, cairan) obat ini khusus diberikan untuk menenangkan pasien yang menurut diagnosa dokter tidak menderita gangguan organis atau untuk meningkatkan moral keyakinan pasien karena penyakit yang tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dikontrol seperti Diabetes & Hipertensi. Manfaat lain dari obat placebo adalah dalam proses penelitian medis tentang kemoterapi, dengan membandingkan efek dari obat aktif dan plasebo, peneliti dapat menentukan apakah obat memiliki efek khusus di luar yang diharapkan. Zat inaktif dalam placebo umumnya berisi laktosa dan zat tambahan lain untuk membentuk suatu serbuk kapsul atau tablet tanpa zat aktif obat sama sekali, berbentuk kecil dan warna seperti layaknya obat asli.
       Efek placebo yang sudah diketahui paling nyata adalah pada penderita lupus, penelitian menggunakan obat lupus dan placebo untuk mengurangi nyeri, ternyata setelah 2 minggu pasien yang minum placebo merasa tubuhnya lebih baik daripada pasien yang diberikan obat asli. Penelitian lain menyatakan obat plasebo dapat memperbaiki kondisi penyakit sekitar 33-37% untuk mengurangi rasa sakit, depresi, gelisah, penyakit Parkinson, gangguan inflamasi. Tetapi pada penelitian placebo untuk penyakit maag tidak menunjukan signifikasi efektivitasnya. Sampai saat ini mekanisme placebo dalam menyembuhkan atau mengurangi gejala penyakit belum diketahui, para ahli masih berpedoman pada efek sugesti/efek psikologis keyakinan yang diberikan kepada pasien bahwa obat yang diberikan dapat menyembuhkan.
       Banyak penelitian yang melibatkan penggunaan obat placebo menunjukan obat placebo memiliki efek terapi seperti obat aslinya. Berdasarkan penelitian ini dibuat daftar kondisi medis untuk pengobatan dengan placebo antara lain
  • ADHD (sindrom hiperaktif pada anak)
  • Amalgam fillings (istilah kedokteran gigi)
  • Ansietas (kecemasan)
  • Asma
  • Autis dan masalah kebiasaan buruk anak
  • Tumor jinak prostat
  • Binge eating disorder (Gangguan makan berlebih)
  • Bipolar
  • Batuk
  • Depresi
  • Dyspepsia
  • Epilepsi
  • Alergi makanan
  • Gastric and duodenal ulcers
  • Sakit kepala
  • Hipertensi sedang dan berat
  • Migrain
  • Mual dan muntah
  • Parkinson
  • Nyeri sebelum menstrual
  • Nyeri reumatik
  • Sexual dysfunction: women
       Walaupun sudah ada banyak penelitian yang membenarkan efek placebo, Amerika dan Inggris  menyatakan bahwa penggunaan plasebo tanpa persetujuan pasien tidaklah etis. Tetapi menurut Asosiasi Medis Jerman, obat plasebo tidak memiliki efek samping yang buruk dan bisa menjadi harapan terakhir untuk pasien yang mau berjuang keras untuk sembuh. Menurut saya mungkin alasan Amerika dan Inggris adalah dikhawatirkan adanya praktek kecurangan dari oknum tenga kesehatan dengan meresepkan obat tanpa zat aktif (placebo) tetapi pasien tetap membayar dengan harga seperti obat dengan zat aktif. Hal ini tentunya akan sangat merugikan pasien karena hal tersebut termasuk dalam tindak penipuan.
       Imajinasi otak tentang keyakinan atas sesuatu hal akan menyembuhkan yang tertanam pada otak bisa memberikan perubahan biologis dan mempengaruhi tingkat pesan kimiawi dan hormon stres yang menandakan rasa sakit dan kesenangan. Emosi juga dapat mempengaruhi perubahan psikologi. Contoh yang terjadi di Indonesia adalah anak yang terkena sakit batuk dan sesak biasanya akan akan menangis yang membuat saluran udara mengeras sehingga menyulitkan bernapas. Banyak orang percaya bahwa dengan kabut/embun dingin di pantai pada pagi hari akan dapat menyembuhkan dan ternyata banyak yang membuktikannya. Namun ketika diteliti tenyata hal tersebut sebenarnya tidak ada hubungannya antara embun pagi di pantai dengan kesembuhan sesak napas. Adanya efek plasebo menunjukkan pentingnya keyakinan, pikiran, dan jiwa kita dalam proses penyembuhan. Itulah sebabnya mengapa kita harus yakin pada obat yang diberikan dokter dan Apoteker. Keyakinan itu akan membuat kita sudah 50% dari proses penyembuhan apa lagi jika disertai dengan ber’doa kepadaNya meminta kesembuhan sebelum minum obat.

Obat semua jenis penyakit itu adalah keyakinan pikiran, dan jiwa yang kuat dan bersih atas kesembuhan yang diberikan oleh-Nya melalui placebo yang sebenarnya tidak berefek apa-apa, karena hanya dari-Nya Penyakit dan Obatnya berasal.
Oleh : M. Ilham N Aji Wibowo, MPH.,Apt

Sumber : Farmasi Universitas

0 komentar:

Posting Komentar